Nama daerah:
Ketepeng China; Ketepeng badak; Daun kupang; Daun kurapa; Kupang-kupang; Ki manita
Deskripsi tanaman:
Tanaman perdu, tinggi 1-5 meter. Daun menyirip genap, poros daun tanpa kelenjar, daun penumpu lama tetap tinggal dengan pangkal lebar dan ujung meruncing seperti kulit merah cokelat, panjang 6-9 mm. anak daun 8-24 pasang, sepasang yang terbawah langsung terletak diatas pangkal tangkai daun hampir memeluk ranting.
Ukuran anak daun 3,5-15 cm kali 2,5-9 cm. Tandan bunga tidak bercabang, tangkai bunga 10-20 cm. Daun pelindung pendek dan rontok sebelum mekar,
warna jingga ukuran 3×2 cm. Kelopak berbagi 5. Daun mahkota kuning cerah. Buah polong yang gepeng, bersayap pada kedua sisinya, memecah bila telah masak dan bijinya dapat 50-70 butir.
Habitat: 1-1400 m dpl.
Bagian tanaman yang digunakan : Daun
Kandungan kimia:
Glikosida anthrakinon; Resin; Asam krisofanat; Zat samak; Aloe emodin
Khasiat: Laksatif; Parasitisida
Nama simplesia: Cassiae alatae Folium
Resep tradisional:
Kapalan dan Herpes
- 7 helai Daun ketepeng China muda
- 1 jari tangan Akar kelembak
- sedikit Buah asam
- 110 ml Air
- Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Panu dan Kurap :
Daun ketepeng Cina secukupnya; Kapur sirih atau Tawas sedikit; Air sedikit, Dipipis hingga berbentuk pasta, Dioleskan pada bagian kulit yang sakit.
Ketepeng Kecil(Cassia tora Linn.)
Familia :
Caesalpiniaceae (Leguminosae)
Deskripsi tanaman:
Tanaman berupa perdu kecil yang tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 1 m.
Tumbuh liar di pinggir kota, daerah tepi sungai, semak belukar dan kadang-kadang ditanam sebagai tanaman hias.
Batangnya lurus, pangkal batang berkayu, banyak bercabang, daerah ujung batang berambut jarang. Daun letak berseling, berupa daun majemuk menyirip ganda terdiri dari 3 pasang anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang, panjang 2-3 cm, lebar 1 1/2 - 3 cm ujung agak membulat dan pangkal daun melancip, warna hijau,
permukaan bawah daun berambut halus. Bunganya banyak berwarna kuning tersusun dalam rangkaian tandan yang tumbuh pada ketiak daun. Buahnya buah polong berkulit keras berisi 20 - 30 biji yang bentuknya lengkung berwarna coklat kuning mengkilat.
Tanaman ini berasal dari Amerika tropik dan menyukai tempat terbuka atau agak teduh dapat tumbuh di dataran rendah sampai 800 m di atas permukaan laut.
Nama Lokal :
Ketepeng sapi, ketepeng cilik (jawa), pepo (Timor) ; Ketepeng lentik (Sunda); Jue ming zi (China).;
Efek farmakologis:
Terasa manit pahit dan asin, agak dingin. Pengobatan radang mata, peluruh air seni, melancarkan buang air besar. Herba ini masuk meridian liver (Purifies = membersihkan) dan meridian ginjal (Supports = menguatkan).
Kandungan Kimia:
Biji segar mengandung chryzophanol, emodin, aloe-emodin, rhein, physcion, obtusin, aurantio-obtusin, rubrobusarin, torachryson, toralactone, vit.A.
penyakit yg dapat disembuhkan::
Radang mata, luka cornea, rabun senja, glaucoma, Hipertensi; Hepatitis, cirrhosis, Perut busung air (ascites), sulit buang air besar
Bagian yang di pakai: Biji, dikeringkan.
Resep tradisional :
1. Tekanan darah tinggi:
- 15 gram biji digongseng (goreng tanpa minyak) sampai kuning
- kemudian digiling sampai terasa kesat,
- ditambah gula secukupnya,
- seduh dengan air panas atau direbus,
- minum sebagai pengganti teh.
2. Radang mata:
- Bubuk/serbuk ditambah teh secukupnya,
- tempelkan pada kedua pelipis (Pada kedua titik akupunktur Tay Yang / istimewa).
3. Cacingan pada anak:
- 9 gram bubuk + 1 pasang hati ayam,
- dilumatkan dan ditambah sedikit arak putih,
- diaduk menjadi lempengan, kukus, makan.
0 Response to "KETEPENG dan KETEPENG KECIL"
Posting Komentar